22 September 2010

Memperbaiki Magic Jar (Penanak nasi, penghangat nasi)

Memperbaiki Magic Jar – Tentu kawan sudah tidak asing dengan peralatan  yang fungsinya untuk penanak nasi ataupun sekedar penghangat nasi, magic com atau magic jar. Dengan harga yang sangat murah kita sudah bisa mendapatkan peralatan elektronika ini. Dengan menggunakan alat ini kita bisa menghemat waktu, tinggal colok, menanak nasi tak perlu lagi harus ditunggu, jika sudah matang secara otomatis akan mati sendiri.
Mungkin karena seringnya digunakan maka peralatan elektronik ini sangat rentan dan mudah rusak. Beberapa jenis kerusakan pada peralatan ini adalah diantaranya mati total, nasi cepat berwarna kuning dan bau ataupun nasi cepat kering.
Lalu apa sebenarnya penyebab hal tersebut terjadi?
Untuk mati total (lampu tidak nyala), bisa disebabkan oleh sekring ataupun element pemanas putus
Nasi berwarna kuning dan cepat bau ataupun cepat kering, hal ini biasanya disebabkan oleh element pemanas yang tidak berfungsi normal. Bisa karena element pemanas bagian penutup mati, untuk mengatasinya cukup dengan mengganti element pemanas dipenutupnya.
Untuk nasi cepat bau sementara pemanas bagian body ataupun penutup ternyata normal biasanya bisa diatasi dengan mengoleskan jeruk nipis pada bagian dalam tempat nasi.
Penanak nasi ataupun penghangat nasi sebenarnya  atau elementnya sangat sederhana, yaitu:
1. Lampu 2 buah: 1.Power 2. Warm
2. Thermostate sebagai Control / Pemutus hubungan panas
3. Elemen Body sebagai pemanas dan penghangat
4. Elemen Tutup sebagai penghangat
5. Kabel Penghubung
Cukup sederhana bukan?

Komponen Elektronika: Resistor (part-2)

Kali ini masih membahas tentang pengenalan resistor. Beberapa hal yang akan kita bahas adalah tentang jenis-jenis resistor.
Dalam jenis rangkainannya resistor terdapat 2 jenis rangkaian, yaitu:
1. Rangkaian Seri
Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi atau hambatan total yang dihasilkan semakin besar. Di bawah ini contoh gambar resistor yang dirangkai secara seri.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi atau hambatan pengganti semakin kecil. Di bawah ini contoh gambar resistor yang dirangkai secara paralel.
Jenis-jenis resistor berdasarkan penggunaannya, yaitu:
1. Resistor Biasa/tetap (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
2. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
3. Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.
Dilihat dari fungsinya, resistor dibedakan menjadi :
1. Resistor/tahanan tetap
Yaitu resistor yang nilainya sudah tetap, tidak bisa diubah-ubah.
Fungsi :
- Pembagi tegangan.
- Memperkecil arus.
- Memperbesar dan memperkecil tegangan.
2. Resistor/tahanan tidak tetap ( variable )
Contoh : potensiometer , trimmer , tahanan geser.
Fungsi :
- Sebagai pengatur volume ( mengatur besar kecilnya arus ).
- Sebagai tone control pada sound system.
- Sebagai pengatur tinggi rendahnya nada ( bass / treble ).
- Sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.

Pengenalan Komponen Elektronika: Resistor (part-1)

Resistor adalah merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (dibaca Omega).
Fungsi resistor adalah untuk menahan tegangan dan arus listrik. Semakin besar nilai suatu hambatan resistor maka arus dan tegangan yang mengalir juga akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya.
Nilai pembacaan pada resistor biasanya ditunjukkan dengan kode warna gelang atau cincin yang ada pada body resistor tersebut.
Ada 3 jenis resistor yang menggunakan kode gelang atau cincin warna
1. Resistor dengan 4 cincin warna
Menghitung nilai resistor dengan melihat kode warna
tabel nilai resistor 4 gelang warna
Keterangan: Untuk cincin pertama menunjukkan nilai angka yang pertama, cincin warna kedua menunjukan nilai angka kedua, cincin warna ketiga menunjukan jumlah nol, sedangkan cincin keempat menunjukan nilai toleransi.
Contoh:
Resistor warna kuning, ungu, merah, emas
4 + 7 x 100 5% = 4700 5% = 4k7 Ω 5%
Resistor warna coklat, hitam, merah, emas
1 + 0 x 100 5% = 1000 5% = 1k Ω 5%
Nilai 5% diatas merupakan jumlah batas nilai kewajaran atau toleransi dari resistor tersebut. Misalnya resistor dengan nilai 4700k Ω 5%. Ini berarti nilai yang masih dianggap wajar adalah jika kita ukur menggunakan alat Ohm meter nilainya berkisar antara 4700-5% atau 4700+5%, selama masih berada diantara nilai tersebut maka resistor masih dianggap baik.
2. Resistor dengan 5 cincin warna.
Pada resistor dengan 5 cincin warna cara menghitungnya sebenarnya sama hanya saja faktor pengali berada pada cincin ke empat.
Misal: resistor dengan warna kuning, ungu, hitam, orange, coklat
Jadi nilainya adalah 4 + 7 + 0 x 1000 = 470000 Ω = 470k Ω dengan toleransi 1%
3. Resistor dengan 6 cincin warna.
Untuk resistor dengan 6 cincin warna cara menghitungnya sama dengan resistor 5 warna. Warna ke enam adalah merupakan kode untuk temperature.
Nb: Untuk mengetahui mana cincin pertama, perhatikan jarak antar cincin. Sebagai panduan bahwa cincin yang jaraknya berdekatan merupakan cincin pertama, sedangkan yang agak berjauhan merupakan cincin terakhir.
cara menghitung nilai resistor
Besarnya ukuran fisik resistor biasanya sangat tergantung watt atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor. Umumnya di pasaran tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok berwarna putih dan nilai resistansinya dicetak langsung dibadannya, misalnya 1KΩ5W

Software Khusus Untuk Menghitung Nilai Resistor

Pada beberapa posting artikel sebelumnya  sudah menjelaskan pengenalan  seperti resistor serta bagaimana cara menghitung nilai resistor. Untuk kali ini saya ingin memberikan sebuah software khusus yang bisa kita jadikan patokan ketika kita belajar menghitung nilai resistor.
software untuk menghitung nilai resistor
Dengan menggunakan software ini kita bisa dengan mudah mempelajari atau menghitung nilai resistor. Cara menggunakannya tinggal install lalu kita klik setiap warna dari gelang atau cincin yang ada pada tubuh resistor. Maka kita akan mengetahui nilai dari resistor dengan warna tersebut.
Silahkan 

TEOORI HUKUM OHM

Dalam hukum Ohm diketahui bahwa nilai resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus dan tegangan yang mengalir melalui resistor tersebut. Artinya semakin tinggi nilai resistansi atau hambatan maka nilai tegangan dan arus yang mengalir akan semakin kecil.
hukum ohm
Dimana:
V = tegangan dengan satuan Volt
I = arus dengan satuan Ampere
R = resistansi dengan satuan Resistansi
P = daya dengan satuan Watt